Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga suhu dan mengeluarkan zat sisa metabolisme. Meskipun umum terjadi, beberapa individu mengalami produksi keringat yang berlebihan, yang dikenal sebagai hyperhidrosis. Kelebihan keringat ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan bahkan merugikan kepercayaan diri pada beberapa individu.
Hyperhidrosis dapat disebabkan oleh aktivitas berlebih dari kelenjar ekrin yang menyebabkan produksi keringat yang berlebihan di seluruh tubuh. Faktor pemicu melibatkan berbagai aspek, termasuk stres, kecemasan, siklus menstruasi, kehamilan, infeksi, serta kondisi medis seperti hipertiroid atau hipoglikemia. Peningkatan konsumsi makanan pedas juga dapat menjadi pemicu.
Penyebab Keringat Berlebih
Keringat berlebih umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama. Pertama, keringat berlebih primer atau focal hyperhidrosis, yang terjadi di tangan, ketiak, wajah, dan telapak kaki. Penyebabnya dapat berasal dari stres, kecemasan, atau aktivitas fisik yang intens. Sementara itu, keringat berlebih sekunder atau generalized hyperhidrosis melibatkan seluruh tubuh dan bisa menjadi indikator kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Penanganan Keringat Berlebih
Penanganan keringat berlebih dapat melibatkan pendekatan medis dan non-medis. Beberapa perubahan gaya hidup termasuk penggunaan antiperspiran, pemilihan pakaian yang menyerap keringat, hindari makanan pemicu, dan mandi dengan sabun antibakteri. Manajemen stres, menjaga berat badan, menghindari lingkungan panas, dan pola makan yang sehat juga dapat membantu mengatasi masalah ini.
Hyperhidrosis, meskipun terlihat sepele, dapat memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, termasuk kepercayaan diri dan interaksi sosial. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab keringat berlebih dan menerapkan langkah-langkah perilaku hidup bersih dan sehat guna mengatasi masalah ini.